0
Kegiatan seni yang sering dilakukan di lembaga INILAH FUNGSI PENDIDIKAN SENI DI LEMBAGA PAUD
PAUD--Anakbermainbelajar---Kegiatan seni yang sering dilakukan di lembaga-lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), menunjukkan sebuah nilai yang sangat berharga untuk pertumbuhan dan perkembangan belum dewasa kita. Tapi tahukah  bunda, ternyata pendidikan seni khususnya yang dilaksanakan di PAUD mempunyai fungsi yang sangat penting bagi pendidikan belum dewasa usia dini. Sesuai dengan kurikulum tahun 2004, pendidikan seni bertujuan membuatkan kemampuan fisik, bahasa, sosial-emosional, moral dan nilai agama, kognitif serta seni. Pendidikan ini tercakup dalam tiga rumpun pengembangan yaitu pengembangan moral dan nilai agama, sosial-emosional serta kemampuan dasar bahasa, kognitif dan pra-akademik (Kurikulum Pendidikan Usia Dini 2004, Diknas).

Secara umum pendidikan seni anak usia dini di Lembaga PAUD memiliki empat fungsi utama, yaitu : 
1). Fungsi Ekspresi,
2). Fungsi Komunikasi,
3). Fungsi Pengembangan Bakat,
4). Fungsi Kreativitas.

Berikut penjelasan secara rinci dari masing-masing fungsi tersebut di atas :

1. Fungsi Ekspresi

Dalam fungsi verbal ini seharusnya kita menemukan anak memperoleh kesempatan menyatakan pikiran dan perasaan dengan bebas dalam bentuk bunyi, rupa. grak dan bahasa atau gabungannya. Anak bebas mewarnai gambar sesuai dengan kesukaannya. Anak dapat menyanyikan nyanyian dengan bunyi yang berpengaruh atau lembut. Sedangkan pada seni tari anak bebas menari dengan riang besar hati penuh semangat atau dapat pula melaksanakan gerak lemah gemulai. Anak dapat mengungkapkan kecintaannya pada ibunya melalui puisi.

Ekspresi atau ungkapan tidak muncul dengan sendirinya, melainkan berdasarkan hasil pengamatan sehari-hari di lingkungan sekitarnya atau alasannya hasil penjelajahan (eksplorasi) anak terhadap alam sekitarnya.

2. fungsi Komunikasi

Anak memberikan pesan melalui bunyi rupa, gerak dan bahasa. Ketika anak bernyanyi bersahutan dan bergerak berpapasan sambil saling menyebutkan nama pasangannya, maka terjadilah komunikasi antarmereka. Komunikasi dapat dilakukan pula melalui pesan dalam bentuk gambar yang dibuat anak. Komunikasi dapat dilakukan melalui gerak atau bahasa tubuh. Pendidikan seni memperkenalkan bahasa simbol pada anak.

3. Fungsi Pengembangan Bakat

Setiap anak yang lahir memiliki kemampuan yang dibawa semenjak lahir. Ada anak yang dengan mudah bisa berbicara dengan benar dan tepat, ada anak yang berakal dalam gerak; dan ada yang berakal melaksanakan gerak sesuai irama, walaupun belum dapat bernyanyi. Bilamana guru dan orang bau tanah atau orang bersahabat dengan anak mengarahkan serta meningkatkan kemampuan anak, maka anak akan memiliki kemampuan yang kokoh. Menurut Edmin Gordon kemampuan musik sebaiknya dikembangkan sebelum anak berusia 9 (sembilan) tahun, supaya selanjutnya dapat bekembang dengan baik.

4. Fungsi Kreativitas

Pada dasarnya sebagian besar anak suka menjelajah atau bereksplorasi. Dengan tersedianya media seni rupa berupa adonan tepung, balok-balo kayu dan banyak sekali sumber gerak anak cenderung bereksplorasi menggunakan media tersebut. Anak dapat membuat bentuk binatang dari adonan tepung, memainkan alat musik serta membuat gerak-gerak badan sesuai imajinasinya. Pembinaan dan kesempatan berkreasi yaitu hal yang harus dilakukan semenjak usia dini. Perlu diingat kreatif tidak hanya mencipta dari tidak ada menjadi ada, tetapi mengubah yang telah ada yang berarti membuat model gres dari yang lama (modifikasi), dengan melaksanakan improvisasi.

Pada anak yang berusia sangat dini, membuktikan respon yaitu merupakan tingkat awal menuju kreativitas. Respon belum tentu kreativitas. Respons lebih merupakan tanggapan atas rangsang yang diberikan, sedangkan kreatif mengandung unsur mencipta, memodifikasi atau menciptakan kembali walaupun sangat sederhana.

Ciri-ciri seorang anak yang kreatif antara lain yaitu :

  1. Mengemukakan gagasan sendiri;
  2. Memecahkan problem sendiri;
  3. Menciptakan karya musik, gerak, rupa atau seni yang lain, walaupun amat sederhana
  4. Tidak takut mencoba, gagal atau takut dimarahi;
  5. Menceritakan hal yang dirasakan, dilihat, didengar, dicium, dirabanya suatu objek buatan orang lain atau dibuatnya sendiri.
Pendidikan seni mengandung banyak keuntungan dan nilai bagi pendidikan anak. Pendidikan seni bagi anak memiliki makna yang berbeda dari yang biasanya dilakukan bagi orang dewasa. Pendidikan seni bagi anak menekankan pada fungsinya daripada hasil semata-mata. Proses kerja seni pada anak lebih menekankan pada pengalaman yang menghasilkan banyak sekali dampak atau hasil yang menguntungkan bagi pendidikan pada umumnya, bukan hanya bagi hasl kerja seni itu sendiri.

Dalam diri anak akan tumbuh kemampuan memahami lingkungan dan kondisinya, nilai-nilai estetika yang tumbuh pada diri anak, merupakan suatu hal yang sangat penting bagi anak kelak dikala ia sudah berada dilingkungan masyarakat, akan membantu anak untuk menjadi eksklusif yang peka dan peduli dengan lingkungan masyarakatnya tersebut.

Demikian perihal fungsi pendidikan seni di Lembaga PAUD dan manfaatnya untuk anak usia dini, semoga bermanfaat. Terimakasih.


Post a Comment

 
Top